Flores – Dua hari setelah menerima sakramen imamat, tepat pada 3 Oktober 2022, P Sintus mengadakan misa perdana sekaligus misa syukur bersama keluarganya di Kampung Masebewa, Paroki Wonda, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. Lebih dari 20 an imam dan ratusan umat hadir dalam perayaan syukur ini untuk memberikan dukungan kepada P. Sintus dalam pelayanannya sebagai imam. Warga Kampung Masebewa, segenap keluarga sang imam baru, baik yang Katolik maupun muslim, tampak gembira dan bersukacita terlibat dalam perayaan iman ini. Sukacita dan kegembiraan itu juga yang ditunjukkan dalam upacara penyambutan dan penerimaan secara adat yang dilakukan secara meriah pada dua hari sebelumnya. Dari anak-anak sampai kakek-nenek ikut terlibat dalam tari tarian menyambut sang yubilaris.
P. Sintus memilih moto tahbisannya, “Kuatkanlah hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau” (Mrk 10:49). Bartimeus tidak diperhitungkan, dipandang rendah bahkan dijauhkan oleh banyak orang karena dianggap sebagai yang terkena kutuk. Tetapi ia mempunyai iman dan harapan yang kuat pada Tuhan. Tekadnya kuat untuk hidup. Ia tidak bisa melihat tetapi ia mendengar cerita dari orang sekitar tentang Yesus. Imannya akan Tuhan bertumbuh karena mendengar.
Pengalaman iman Bartimeus inilah menjadi dasar P Sintus dalam merefleksikan perjalanan panggilannya. Ia bukan orang hebat, terkadang tidak diperhitungkan, tetapi ia memiliki iman yang teguh, tekad dan daya juang yang kuat dalam hidup. Itulah juga sebabnya, P Sintus dianggap tepat oleh kongregasi untuk diutus ke Negeri Belanda, demikian tegas P Anton dalam homilinya. Sebagaimana Bartimeus setelah sembuh dari sakitnya tidak menjadi orang egois, tetapi meninggalkan segala-segalanya dan mengikuti Yesus, demikianlah P Sintus, ia siap meninggalkan Kampung Masebewa, Paroki Wonda, untuk berkarya melayani Umat Allah di Negeri Belanda.
Dukungan dan cinta umat Masebewa terhadap P Sintus sangat besar. Semoga semua dukungan ini menjadi penyemangat bagi P Sintus dalam pelayanan imamatnya di tanah misi.
P. Lukas dirman, SMM