PMRSH Indonesia

PMRSH menunjukan bahwa spiritualitas Santo Montfort tidak hanya dihayati oleh para Imam dan bruder Montfortan (SMM), susuter-suster Putri-putri Kebijaksanaan (DW) serta Bruder-bruder Santo Gabriel tetapi spiritualitas ini bisa dihayati oleh kaum awam sehingga semakin perperdalam iman dan panggilan mereka sebagai anggota Gereja. Di Indonesia, pada awalnya, awam yang menghayati spiritualitas Santo Montfort disebut Kerabat Santo Montfort (KSM), tetapi sekarang diganti menjadi Perserikatan Maria Ratu Segala Hati, nama yang dipakai di seluruh dunia.

Apa itu PMRSH?
Perserikatan Maria Ratu Segala Hati (PMRSH) didirikan oleh Mgr. Thomas Duhamel, Uskup Agung Ottawa-Kanada, pada tanggal 25 Maret 1899. PMRSH adalah sebuah wadah untuk memperdalam hidup kristiani, baik awam, religius maupun rohaniwan. Dalam wadah ini setiap anggota ikut mengambil bagian dalam jalan rohani yang diwariskan St. Louis Marie de Montfort (1673-1716), seorang kudus dari Perancis. Santo Montfort dikenal sebagai seorang misionaris yang dalam Roh Kudus berkobar-kobar mencari dan melayani Yesus, Sang Kebijaksanaan yang hidup dalam Maria. Maka setiap anggota PMRSH akan menjadikan hidup dan ajaran Santo Montfort sebagai inspirasi dan bagian utuh hidup kristiani mereka.

Untuk apa PMRSH?
Perserikatan Maria Ratu Segala Hati ini dibentuk untuk membantu setiap anggotanya menjadi saksi-saksi kebenaran Injil dan bertumbuh menuju kekudusan hidup kristiani. Itulah tujuan kita dibaptis menjadi pengikut Kristus. Namun harus diakui bahwa kelemahan manusiawi sering mengganggu komitmen kesetiaan kita pada janji-janji baptis, dan merintangi pertumbuhan rohani kita. Karena itu janji pembaptisan perlu dibaharui terus-menerus, hari demi hari, seumur hidup. Menurut St. Montfort, cara paling sempurna untuk membaharui janji-janji Baptis adalah dengan membaktikan diri seutuhnya kepada Kristus, Sang Kebijaksanaan yang menjelma, melalui tangan Santa Perawan Maria, dalam Roh Kudus.

Apa itu Pembaktian Diri kepada Yesus melalui Maria? Santo Montfort menyebut Pembaktian Diri ini lebih dari sekedar devosi biasa untuk menghormati Santa Perawan Maria. Mengapa? Karena merupakan sebuah persembahan diri secara total terdorong oleh kasih kepada Yesus, melalui BundaNya, Maria. Nah, melalui pembaktian diri ini kita akan menghayati janji-janji baptis kita dalam semangat Bunda Maria. Sebagaimana Maria yang sekali menjawab ‘ya’ kepada Allah, ia tetap setia pada jawabannya itu seumur hidup, demikian juga dalam pembaktian diri ini Maria membantu kita untuk setia pada jawaban ‘ya’ yang pernah terucap dalam janji-janji baptis kita. Atau dalam bahasa St. Montfort, kita akan berjalan menuju kekudusan, melalui Maria, dengan Maria, dalam Maria dan untuk Maria, di bawah bimbingan Roh Kudus.Maka Bunda Maria sendiri akan menuntun dan membawa kita untuk menjadi satu dan serupa dengan Yesus Putranya. Inilah tujuan akhir hidup kristiani kita.

Bagaimana menjadi anggota PMRSH?

Pendaftaran: bisa menghubungi salah satu pusat regio PMRSH
Mengikuti Pembinaan Awal yang dikenal dengan “Ziarah Totus Tuus”. Pembinaan Awal adalah masa persiapan untuk Pembaktian Diri. Persiapan ini dilakukan dalam empat tahap: tahap pertama untuk mendalami tentang Pengenalan semangat Dunia. Selanjutnya tiga tahap berikutnya berturut-turut mendalami tentang Pengenalan Diri, Pengenalan Maria, dan Pengenalan Yesus Kristus. (Bdk Buku Bakti Sejati kepada Maria, No 227-230).

Pembaktian Diri: Setelah menyelesaikan pembinaan awal, calon anggota PMRSH akan melakukan pembaktian diri dalam sebuah upacara khusus. Upacara ini juga merupakan wujud penerimaan seseorang secara resmi menjadi anggota PMRSH.

Pembinaan Lanjutan: Setelah resmi menjadi anggota PMRSH, setiap anggota akan menghayati hidupnya dalam semangat pembaktian diri dan tetap mengikuti bina lanjut (mingguan, bulanan, tahunan) sesuai kesepakatan regio. Bina lanjut ini lebih merupakan penyegaran dan kesempatan saling meneguhkan antara anggota PMRSH dalam kebersamaan.

Apa yang khas dari PMRSH?
PMRSH adalah wadah yang terbuka bagi setiap orang Katolik. Syaratnya adalah bahwa orangnya telah dibaptis. Janji-janji pembaptisan inilah yang nanti akan diperbarui dan dihayati lebih dalam melalui pembaktian diri PMRSH.

Seseorang yang masuk PMRSH boleh tetap terlibat dalam berbagai wadah gerejawi lainnya yang telah diikutinya. Juga setelah resmi menjadi anggota PMRSH seorang bebas untuk terlibat dalam berbagai kelompok kategorial lainnya. Maka masuknya seseorang menjadi anggota PMRSH tidak akan memutuskan hubungannya dengan kelompok-kelompok yang diikuti sebelumnya.

Konsentrasi pembinaan anggota PMRSH adalah pada spiritualitas. PMRSH tidak terutama dikenal dari penampilan kegiatan-kegiatan yang kelihatan, tetapi pada penghayatan batiniah masing-masing anggota. Penghayatan batiniah ini diharapkan berbuah dalam sikap dan kesaksian hidup dalam keluarga, lingkungan, paroki, tempat kerja, dan di mana saja ia hidup dan berkarya. Bentuk karya pelayanan boleh berbeda-beda, bahkan mungkin ada yang tidak dapat melayani ke luar karena berbagai tuntutan keadaan, tetapi ia tetap menghayati seluruh hidupnya dalam semangat yang sama: sebagai saksi Injil dalam kesucian hidup. Maka konsentrasi PMRSH terutama pada menancapkan tiang-tiang pondasi iman yang kokoh pada setiap anggotanya.

Pusat-pusat regio PMRSH Indonesia:

P. Yohanes Jefriandi Jedabu, SMM
Rumah Propinsialat SMM Indonesia
Jl. Gunung Kencana 8-10, Bandung 40142
Telp: 022-2035443,
HP: 0812-3874-8541

P. Laurentius Ariston, SMM
Novisiat Montfortan
Langgo, Kel. Carep, Kec. Langke Rembong, Ruteng – Flores, NTT  86511
HP: 0813-1722-3726

P. Laurensius Gafur, SMM
Seminari Montfort ‘Pondok Kebijaksanaan
Jl. Joyo Agung 100, Joyogrand, Malang 65144
Telp : 0341-558034/558035
HP: 0821-3829-0092

Pastor Martin Tamur, SMM
Biara Deo Soli
Jl. Lintas Timur Km 5,
Putussibau 78711, Kalimantan Barat
HP: 0857-5145-5897

Para Montfortan yang di kenal atau Para Montfortan terdekat