foto bersama para smm

Misi SMM

Misi SMM bertempat dalam misi Gereja, yang diutus agar setiap manusia mencapai kedewasaan penuh dalam Yesus Kristus (Ef. 4: 13). Pewartaan Injil ke seluruh dunia adalah tugas mendesak yang menjadi tanggung jawab setiap orang beriman.

Keikutsertaan dalam misi Gereja ini, yang merupakan tugas bersama semua orang Kristen dan secara istimewa tugas semua tarekat misioner, harus diberi corak khusus dan dibuat aktual dengan bertolak dari karisma Bapa Pendiri, yang dilanjutkan dalam tradisi misioner para penggantinya.

Umat Allah akan selalu membutuhkan kegiatan keasulan ini sebagai salah satu unsur hakikinya, dan oleh karena itu tradisi misioner Santo Montfort akan tetap aktual di dalam Gereja.

Menurut inspirasi rasuli Santo Montfort, pemberitaan Injil oleh para misionaris harus:

  1. menemukan daya dorong kenabiannya dalam karya Roh Kudus;
  2. menjadi seruan untuk “pembaruan” (lih. RIM 56) yang bertopang pada gaya hidup “a la para rasul”, (lih. RIM 60);
  3. diungkapkan:
    • dalam kecenderungan untuk berpihak pada orang yang paling terpinggirkan, yang tertindas dan dieksploitasi (lih. RIM 7);
    • dalam perhatian untuk kebutuhan‑kebu­tuh­­an Gereja (lih. Srt 5) yang menunjukkan karya kerasulan yang paling mendesak;
  4. bersandar:
    • pada kepasrahan total kepada Penyeleng­gara­an Ilahi, yang dinyatakan secara khusus me­­la­lui suatu kehidupan misioner dalam keter­gantung­an dari umat (lih. RIM 50);
    • pada semangat untuk meniru teladan Maria dan pada kesiapsediaan bagi dia;
  5. melibatkan mereka dalam pewartaan keselamatan me­lalu­i salib, puncak kebijaksanaan dan kekuasaan Allah (1Kor 2:1‑3), tanda istimewa cinta kasih dan pemberian total;
  6. memperlihatkan cinta yang menggelora pada kemuliaan Allah, tujuan akhir segala kerasulan.

 

Pemberitaan ini khususnya menuntut dari para misionaris:

  1. bahwa mereka menganalisis kebutuhan dunia saat ini, terutama di lingkungan terdekat mereka, dan bahwa mereka pandai menemukan metode karya kerasulan yang sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang mereka injili;
  2. bahwa mereka memahami kebutuhan Gereja dan bekerja sama dengan semua saudara mereka;
  3. bahwa mereka menimba daya gerak mereka dari pengharapan akan Kerajaan;
  4. bahwa mereka solider dengan semua saudara mereka – sesama manusia – dalam usaha mereka untuk mencari pembebasan dan persaudaraan.
  5. Semuanya ini merupakan bagian integral dari karya misioner.

Itulah mengapa seorang misionaris Montfortan, sesuai dengan teladan Montfort, membuka diri bagi tanda-tanda zaman, yang ia coba teliti dan tafsirkan dalam terang Injil. Tanda-tanda ini menyatakan diri dengan berbagai cara: dalam peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Gereja dan dunia; melalui keputusan Konsili-konsili dan Sinode-sinode; melalui seruan dan pedoman Paus dan para uskup. Untuk kita, tanda-tanda zaman itu secara khusus diungkapkan dalam cita-cita dan pedoman arah Kapitel-kapitel Provinsi dan Kapitel-kapitel Umum.

Kerasulan misioner Montfortan adalah karya seluruh Serikat Maria. Apa pun tugas pribadi mereka, semua anggota Kongregasi, Pater dan Bruder, harus menganggap diri mereka sebagai bagian integral dari suatu persekutuan besar, di mana masing-masing memegang peranan dalam penyelesaian seluruh karya. Keyakinan ini harus menjiwai kerasulan para anggota setiap provinsi dan komunitas.

Kerja tim, sebagai pengungkapan kehidupan kita berkomunitas, juga merupakan suatu metode kerasulan yang efektif. Hendaklah para pemimpin berusaha membentuk dan mendukung tim-tim kerja yang sejati.

Menyadari kenyataan bahwa kerasulan merupakan misi seluruh Gereja, para anggota Serikat berusaha berkarya dalam kerja sama dengan kaum awam dan, di mana itu perlu, mengajak dan membina mereka.

Banyak dari kaum awam mengungkapkan kebutuhan mereka akan makanan rohani. Sejumlah orang mencarinya dan sudah menemukannya di berbagai sumber. Para misionaris Montfortan, dari pihak mereka, berusaha untuk memperkenalkan spiritualitas Bapa Pendiri mereka, dengan sarana-sarana yang sesuai, kepada mereka yang mungkin berminat terhadapnya.

Agar kelompok awam yang satu maupun yang lain dapat memenuhi tuntutan rasuli panggilan mereka dengan sebaik-baiknya, mereka dapat, jika kemunginan itu ada, menjadi “kerabat” Serikat Maria [“associate”], dengan menggunakan berbagai bentuk penampungan dan dukungan, sesuai dengan ilham Santo Montfort, dan melalui berbagai macam jalan yang telah ia buka sendiri.

Perserikatan-perserikatan “Maria Ratu Segala Hati”, untuk kaum awam dan untuk imam‑imam, disetujui oleh Gereja dan diakui sebagai “khas” Serikat Maria.

Dalam kegiatan misionernya, Serikat Maria lebih memperhatikan semangat yang menjiwai karya-karyanya daripada karya-karya itu sendiri. Oleh karena itu, ia terbuka untuk berbagai macam bentuk kerasulan yang menanggapi kebutuhan mendesak dari Gereja dan inspirasi Montfortan, dengan mengindahkan no. 57 dari Konstitusi.

Semua anggota Serikat harus memberitakan Injil sesuai dengan fungsi dan kemampuan mereka. Ada banyak cara untuk melaksanakan ini, dan mereka yang dipercayakan dengan tugas-tugas yang kurang bersifat kerasulan secara langsung, namun yang terbukti perlu untuk kehidupan Serikat, sungguh-sungguh memberi sumbangan kepada karya penginjilan komunitas: mereka memungkinkan karya itu dan memberikan kepadanya dukungan rohani yang sangat penting.

Dengan demikian Misi SMM adalah misi yang bertempat pada misi Gereja. Sebagai sebuh kongregasi yang dilandasi oleh semangat santo Monfort sebagai pendiri, maka karya misinya bercirikan semangat misi dan spiritulitas santo Montfort.