Perayaan Pesta Pelindung Paroki Santo Montfort PIR Butong: “Berani Mengambil Resiko Untuk Allah”

PIR Butong, Indonesia – Salam jumpa para konfrater terkasih. Semoga semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini, kami akan mensharingkan kegiatan Gereja St. Montfort PIR Butong seputar perayaan pesta pelindung paroki. Perayaan ulang tahun paroki ini dilakukan hampir sebulan, selama bulan April. Kami melakukan kegiatan bina iman, kegiatan rekreatif demi mempererat persekutuan dan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan. Semua kegiatan ini diracangkan dibawah satu tema “Berani Mengambil Resiko untuk Allah”.

Geliat persiapan perayaan pesta pelindung paroki mulai terlihat sejak Minggu Kedua Prapaskah. Pada Minggu kedua ini, Panitia Pesta Pelindung Paroki dan disatukan dengan Panitia Paskah, dibentuk dari ketiga lingkungan di pusat paroki, yaitu Lingkungan Maria Fatima, Lingkungan Santo Petrus, dan Lingkungan Santo Yosep. Panitia dipimpin oleh Bpk. Ludovikus Paor. Panitia akan bekerja sama dengan pastor paroki dalam menganimasi seluruh kegiatan seputar pesta pelindung paroki.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengisi perayaan pesta pelindung ini. Pertama, kegiatan bakti sosial. Kegiatan ini dimulai dengan program panitia dan OMK-Remaka untuk membersihkan Gereja dan Pastoran, serta beberapa tempat umum di Desa Bukit Sawit. Tiga Minggu awal Prapaskah, Panitia Paskah mengkordinir umat untuk membersihkan lingkungan seputar gereja dan pastoran, serta kebun paroki. Kordinasi panitia sangat baik, sehingga seputar gereja dan pastoran, serta kebun paroki, tampak sangat bersih. Dua Minggu akhir prapaskah, panitia paskah bersama OMK-Remaka, fokus membersihkan tempat-tempat umum, seperti pasar dan taman desa. Tempat-tempat umum inipun tampak sangat bersih setelah sampah-sampah diberiskan dan rumput liar dipotong.

Kedua, Kegiatan sosial kemanusiaan dalam bentuk pembagian bingkisan, pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis, serta pelayanan khusus untuk lansia, orang sakit, dan ODGJ. Program ini dimulai dengan aksi kaum muda yang tergabung dalam kelompok OMK, Remaka, dan THS-THM lewat memberikan bingkisan untuk orang sakit dan lansia di sembilan lingkungan pusat paroki. Mereka mengumpulkan sekilo sampai lima kilo beras ke pastoran dua hari sebelum kegiatan pemberian bingkisan dilakukan. Ada juga yang memberikan jenis sembako lainnya, seperti gula, perlengkapan mandi, dan makanan ringan. Kemudian, bingsan-bingkisan didistibusikan kepada umat yang membutuhkannya, terutama orang sakit dan lansia, pada Minggu sore 7 April 2023.

Kegiatan pembagian bingkisan dilakukan pula oleh kelompok kategorial BIUD (Bina Iman Usia Dini) dan Sekami. Para pembimbing mereka mengorganisir anak-anak untuk mengadakan kegiatan pemberian bingkisan. Mereka juga mengujungi orang sakit dan lansia yang belum sempat dikunjungi oleh anak-anak OMK dalam program sebelumnya. Kegitan pemberian bingkisan oleh beberapa kelompok kategorial kaum muda ini mendapat tanggapan yang baik dari seluruh umat. Hal ini karena anak-anak muda dilatih untuk bertindak kasih dan berbela rasa sejak dini.

 Aksi anak-nak OMK-Remaka  serta sekami disusul oleh program panitia Panitia Pesta Pelindung Paroki lewat pemberian bingkisan dan pelayanan kesehatan khusus untuk ODGJ di seluruh wilayah paroki. Panitia bersama pastor paroki dan frater, serta dewan harian, berjalan dari lingkungan seputar paroki hingga ke stasi-stasi. Pelayanan khusus ini tidak hanya diberikan untuk orang Katolik, tetapi juga non-Katolik, Hindu-Muslim.

Kegiatan sosial kemanusiaan dilakukan ini lakukan pula lewat pelayanan pengobatan gratis. Kegiatan ini diprakarsai oleh panitia pesta pelindung, seksi kesehatan paroki dan para nakes serta atas kerjasama dengan pastor paroki. Biaya pengadaan obat ditanggung oleh kas paroki. Para nakes dikelompokan dalam dua tim untuk pergi memberikan pengobatan gratis di stasi dan kemp perusahan. Program pengobatan gratis ini biasanya disatukan dengan turne para romo dan frater di bulan Maret-April. Pelayanan program gratis ditutup dengan pelayanan kesehatan umum di pusat paroki pada hari senin pagi tanggal 24 April 2023.

Ketiga, Kegiatan Rekreasi. Perayaan pesta pelindung paroki diisi pula oleh berbagai kegiatan refreatif. Kegiatan rekreatif dibuka dengan pertandingan voli putera-puteri sejak pertengahan bulan Maret 2023. Kegiatan ini dianimasi oleh Panita pesta pelindung paroki. Perlombaan voli putra-puteri ini dilaksana sore hari mengingat pagi hari sebagain besar umat adalah pekerja perusahan dan kebun sawit pribadi. Meskipun sibuk kerja, sebagian besar umat di sembilan lingkungan pusat paroki antusias mengikuti perlombaan olahraga ini.

Kegitan rekreasi dilaksana secara akbar pada Senin sore tanggal 24 April 2023. Ada bebera kegiatan rekreatif yang dilaksanakan oleh umat, diantaranya, yaitu: Perlombaan lari karung estafet oleh pasangan suami-istri, perlombaan lari kelereng oleh anak-anak SD, perlombaan tarik tambang oleh kelompok bapak-bapak dan kelompok ibu-ibu, perlombaan estafet air oleh OMK, perlombaan lari bawa balon oleh sekami-dan remaka. Kegiatan rekreasi akbar ini dianimasi oleh anak-anak OMK. Kegiatan rekreasi dengan berbagai perlombaan ringan tadi berlangsung sangat seru dan penuh tawa.

Kempat, Perayaan Liturgis Puncak. Puncak dari semua kegiatan dalam rangka perayaan pesta pelindung adalah perayaan liturgis. Sebelum perayaan hari raya santo Montfort, kami melakukan persiapan batin lewat Novena dan Triduum santo Montfort dengan berbagai sub tema dari tanggal 25 sampai 27 April 2023. Triduum hari pertama kami merenungakan tema tentang “berani mengambil resiko untuk Allah” yang diambil dari tema kapitel 2023. Triduum hari kedua mengambil tema “Santo Motfort Bapa Orang Miskin. Sementara hari terakhir Triduum mengambil tema “Santo Monfort rasul kaum muda”.

Perayaan pesta pelindung paroki bersama seluruh umat di paroki dilaksanakan pada sore hari tanggal 28 April, pukul 17.00. Pastor paroki dalam kotbahya mengatakan bahwa siapapun yang mengikuti semangat hidup Santo Monftort harus mampu mengambil resiko demi Allah. Resiko datang karena kita harus berhadapan penolakkan dari dunia, penolakan oleh keluarga karena kesibukkan duniawi yang tidak pernah berakhir, dan penolakkan dari dalam diri sendiri yang ingin hidup senang dan cari aman tanpa mau berkoban untuk sesama dan Tuhan. Dunia masa kini, terutama kaum muda, sedang ditantang oleh gaya hidup individualisme dan hedonisme yang sangat kuat. Orang mudah sekali membangun dunianya sendiri bersama gadgetnya. Padahal kita hidup di dunia untuk menjadi berkat dan saluran kasih Allah. Santo Montfort mengajak orang Kristiani untuk hidup dalam kepekaan, penuh semangat dengan komitemen yang kuat, disiplin dan hidup dalam harapan dan penuh kasih terutama untuk kaum miskin dan sederhana.

Perayaan puncak hari raya Santo Montfort diakhir dengan sayonara sederhana setelah misa. Perayaan sayonara itu disi dengan pembagian hadiah para juara lomba. Sayonara ini diringi pula oleh lagu-lagu yang dibawakan oleh beberapa umat.  Ada satu kejutan acara dari lingkungan banteng gading. Mereka membawakan lagu ciptaan sendiri khusus untuk pastor paroki dan pastor rekan. Perayaan sayonara ditutup dengan sambutan pastor paroki. Setelahnya, dewan harian dan OMK serta para suster SJMJ mengadakan jamuan makan malam bersama di pastoran. Inilah beberapa kegiatan yang kami lakukan dalam rangka memeriahkan pesta pelindung paroki. Semua kegiatan tadi adalah penerjemahan konkret-pastoral dari spritualitas Montfortan dan tema kapitel tahun 2023.

Fr. Gaspar Triono Jeraman, SMM
Frater Pastoral di Paroki St. Montfort PIR Butong

Bagikan: