Malang, Indonesia – Pada tanggal 15 Agustus 2022, lima frater SMM Indonesia mengikrarkan kaul kekal, yaitu Fr. Matias Jebaru Adon, SMM, Fr. Dominikus Siong, SMM, Fr. Daniel Dagur, SMM, Fr. Agustinus Asman, SMM, Fr. Hironimus Aryo Dominggus, SMM. Perayaan ekaristi dimulai pada pukul 16.30 WIB dipinpin oleh P. Antonius Tensi, SMM. Perayaan Ekaristi dihadiri oleh Orang tua, para imam, frater-frater dari kongregasi lain, PMRSH, dan para undangan.
Dalam homili singkat yang P. Anton menegaskan tentang esensi ketiga kaul yang dihidupi oleh religius dan secara khusus sebagai Religius Montfortan. P. Anton, menekankan tentang aplikasi yang konkret dari ketiga kaul yang diikrarkan. Penghayatan akan ketiga kaul dalam kehidupan sehari-hari dan di tugas kita adalah hal yang mendasar bagi janji kita. Sebab, janji-janji itu akan bermakna bila kita wujudkan dalam tindakan konkret sehari-hari.
Sebelum berkat penutup, Panitia memberikan kesempatan beberapa orang sambutan, yang pertama bapak Yoseph Minggu, ayah dari Fr. Haris, SMM. Beliau memberikan sambutan mewakili keluarga dari kelima frater. Dalam sambutannya ia berpesan agar tetap semangat, menjaga diri, menjaga mata, menjaga hati, dan jaga kesehatan. Yang kedua adalah P. Anton. Ia berpesan “Dont turn back, Sekali melangkah, harus jalan terus!” Walaupun kita terjatuh karena cobaan yang berat, jangan lupa bangkit, Jangan pernah lupa Tuhanmu dan PenyelenggaraanNya. Beliau menekankan semangat dan percaya pada penyelenggaraan Ilahi dan menegaskan lagi, bahwa sekali kita memandang ke depan, melangkahlah terus, dan jangan pernah menoleh ke belakang. Yakinlah Allah selalu berada dalam situasi apapun hidupmu.
Sebelum Pengikraran Kaul Kekal, kelima konfrater menyerahkan seluruh diri mereka sebagai hamba Allah dalam Maria, melalui upacara Pembaktian Diri kepada Yesus Melalui Maria pada tanggal 14 Agustus 2022. Upacara ini dipimpin langsung oleh Pater Antonius Tensi, SMM. Dalam homili singkat yang disampaikan oleh P. Dwi, SMM, ditegaskan bahwa “Pembaktian Diri adalah sarana yang kita pakai untuk sampai pada Yesus. Di dalam sarana itu, kita secara sadar dan rendah hati memilih bunda Maria menjadi perantara antara kita dengan Yesus. Lebih lanjut, P. Dwi menyampaikan alasannya, yakni kita memilih Maria karena Maria tidak bercelah, maria adalah sosok yang menempatkan segala kerinduannya dalam kerinduan Allah. Di dalam maria, hanya ada Allah saja.”
Perayaan ekaristi Kaul Kekal ditutup dengan makan malam Bersama. Sambil makan malam, para undangan dihibur dengan hiburan dari para frater.
Fr. Maurinus R. Naban, SMM