Ziarah Marial Paroki St. Antonius Padua Mbeling

Bulan Mei merupakan saat yang sangat istimewa bagi umat Katolik di seluruh dunia. Bulan Mei menjadi bulan yang dibaktikan khusus bagi Bunda Maria dimana-mana, tak terkecuali di Paroki Santo Antonius Padua Mbeling, Keuskupan Ruteng, Flores, NTT, Indonesia. Pada hari Minggu Paskah ke VII, tanggal 29 Mei 2022 ini, umat Paroki Santo Antonius Padua Mbeling baru saja usai mengadakan satu kegiatan ziarah Marial yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yakni Ziarah Marial ke Gua Maria Ratu Semesta Alam, di Golo Lobos. Kegiatan Ziarah ini merupakan kegiatan rohani yang baru digagas pada tahun ini, bertepatan dengan Tahun Misi Kontinental Montrortan Asia Oceania, dan pencanangan Tahun Pastoral Pariwisata Holistik di Keuskupan Ruteng. Ziarah Marial ini melibatkan seluruh anggota Pengurus DPP dan DKP, Orang Muda Katolik Paroki dan Wilayah, serta mengundang seluruh umat Paroki Mbeling dari setiap stasi dan wilayah yang ada, pihak keamanan desa dan para Donatur dan penjasa yang memberikan dukungan kepada Paroki.

Kegiatan ziarah Marial ini dibuka pada pukul 15.00 WITA, setelah umat usai merayakan Ekaristi hari Minggu di Paroki dan stasi. Maka seluruh umat mulai bergegas mempersiapkan diri untuk menuju lokasi ziarah ini yang berada di wilayah puat Paroki. Alur perjalanan ziarah ini dibagi dalam dua titik. Para peserta ziarah yang datang dari stasi dan wilayah dekat kota yang merupakan daerah dataran rendah berkumpul di titik pertama, yaitu di kampung Rehes di halaman Mbaru Gendang (rumah adat). Kemudian para peserta ziarah yang datang dari stasi dan wilayah dataran tinggi dan perbukitan berkumpul di titik ke dua di kampung Ntangis. Setelah semua umat berkumpul di masing-masing titik, tepat pada pkl. 16.00 WITA para peziarah yang berjumlah ratusan orang memulai perjalanan kaki bergerak menuju bukit Golo Lobos yang berada di tengah diantara dua kampung tersebut.

Ziarah ini dikatakan sebagai ziarah Marial oleh karena para peziarah menelusuri 14 stasi jalan Salib yang telah disiapkan sebelumnya dengan mendaraskan doa jalan Salib Marial yang khas Montffortan. Dalam doa jalan Salib Marial tersebut umat merenungkan setiap perhentian jalan Salib dengan disposisi batin Bunda Maria sendiri. Usai perjalanan ziarah menelusuri 14 perhentian ini selama 45 menit, para peserta ziarah dari dua kelompok bertemu di puncak bukit Golo Lobos secara bersamaan mendoakan perhentian terakhir. Di bukit inilah tempat Gua Maria Ratu Semesta Alam berada. Setelah beristirahat sejenak dan melakukan persiapan, seluruh peserta ziarah mengikuti Ekaristi puncak penutupan Bulan Maria. Pastor Paroki St. Antonius Padua Mbeling, Pater Kasmir Jumat, SMM dalam homili nya menyampaikan bahwa untuk menjadi umat beriman yang kuat setiap orang dapat dan harus meneladani semangat peziarahan Bunda Maria yang mengunjungi Elisabeth. Di dalam Maria, hati umat dibentuk menjadi pribadi yang siap mengorbankan diri dan mengambil resiko untuk Allah yang diwujudkan dalam partisipasi aktif di setiap program Pastoral Paroki. Seperti Santo Montfort, “Barang siapa tidak berani mengambil resiko untuk Allah, ia tidak pernah berbuat suatu yang berarti untuk Allah”.

Diselimuti oleh kehangatan senja dan cuaca yang bersahabat di sore itu, serta antusiasme semua peziarah yang hadir, menjadi tanda bahwa iman semakin bertumbuh dan berkat Tuhan melimpahi hidup setiap umat. Segala puji syukur kepada Yesus di dalam Maria, segala puji syukur kepada Maria di dalam Yesus, segala puji syukur bagi Allah saja.

P. Nikodemus Hemiawan, SMM

Bagikan: