Malang – Selamat Pesta Paska dari Komunitas Skolastikat Seminari Montfort Pondok Kebijaksanaan untuk konfrater dimana anda berada. Salam kasih persaudaraan untuk kita semua. Pada kesempatan ini kami akan membagikan serangkaian kegiatan selama pekan suci 2024 di Komunitas Ponsa.
Minggu Palma
Perayaan Ekaristi dimulai pukul 08.00 WIB yang dipimpin oleh Romo Lodo, SMM dan didampingi oleh Rm. Hedi, SMM, Rm. Wim, SMM, dan Rm. Goris, SMM. Serta para Frater dan Bruder tingkat I dan II yang bertugas menanggung liturgi. Pemberkatan daun palma dilangsungkan di Taman Doa-Gua Maria Bunda Pelindung Perjalanan. “Umat bagai lautan dengan palma di tangan” sepenggal lirik lagu pembuka ini tergambar nyata dengan kehadiran umat yang memadati halaman Gua Maria dan kapela St. Montfort. Dalam homilinya Rm. Lodo, SMM berpesan kepada umat untuk menyiapkan diri menyambut pekan suci ini dengan hati penuh tobat agar perayaan kebangkitan Kristus menjadi bermakna. Pujian dibalas penghianatan. Dikau yang meneriaki “Terpujilah Kristus Raja” dan kau pulalah yang meneriaki “Salibkan Dia, Dia bukan raja kami”. Oh betapaa pahitnya piala yang Ku teguk ini. Namun aku tak sedikitpun meninggalkanmu. Kuberi Tubuh dan Darah-Ku sebagai jaminan keselamatanmu. Usai perayaan Ekaristi diadakan foto bersama dan selanjutnya kegiatan mengikuti jadwal umum liburan.
Lamentasi dalam Tri Hari Suci
Liburan paska tahun ini berbeda dengan liburan pada umumnya, sehingga pada liburan paska tahun ini seluruh kegiatan tidak ada yang berubah seperti liburan-liburan pada umumnya. Para Fr/Br tetap bangun dan menjalankan kegiatan komunitas seperti biasa sembari membersihkan seluruh lingkungan komunitas; memotong rumput, membersihkan jendela, meremajakan bunga-bunga diseputaran kapela dan koridor, membersihkan kapela, dll. Lamentasi Tri Hari Suci mengantar para Fr/Br untuk menghayati pesan Yeremia dalam ratapannya atas kehancuran Yerusalem yang disimbolkan dengan kematian Yesus.
Kamis Putih
Persiapan malam perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya dilakoni dalam fragmen singkat oleh beberapa para rasul. Fragmen ini mengantar umat untuk masuk dalam inti perayaan yang dirayakan pada misa Kamis Putih ini. Perayaan Ekaristi dimulai pukul 18.30 dengan selebran Rm. Goris, SMM dan konselebran Rm. Wim, SMM dan Rm. Hedi, SMM serta petugas liturgi dari tingkat I dan II. Dalam homilinya Rm. Goris, SMM mengatakan bahwa cinta yang tulus ada cinta yang disertai dengan pengorbanan. Mengutip kata-kata St. Montfort bahwa cinta itu menuntut pengorbanan “Segalanya atau Tidak Sama Sekali”. Dan cinta itu telah dibuktikan Yesus pada malam ini dengan membasuh kaki murid-murid-Nya. Semoga kita saling membasuh kaki sesama dengan cinta seperti Yesus. Usai homili beliau menanggalkan kasulanya dan mempraktikan cinta itu dengan membasuh kaki beberapa Fr/Br tingkat III dan IV. Drama pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus kepada murid-murid-Nya adalah kisah pilu nan haru yang hendak diajarkan Yesus kepada mereka untuk menjadi “pelayan” bagi sesama. Jikaula Aku, Tuhan dan Gurumu telah melakukannya maka engkau pun wajib melakukannya. Perayaan Ekaristi ditutup dengan perarakan Sakramen Mahakudus menuju ruang tuguran yang bertempat di ruang Van Kessel. Dalam keheningan malam yang pekat para Fr/Br secara bergantian dalam kelompok berjaga bersama Yesus dengan mengingat kembali pesan-Nya “Tidak sanggupkah kamu berjaga bersama-Ku satu jam saja? Hati-Ku sangat sedih seperti mau mati rasanya”. Pukul 00.00 WIB diadakan pemberkatan Sakramen yang diikuti oleh seluruh anggota komunitas. Malam semakin larut, suara jangkrir terdengan sahut-menyahut dalam balutan suasana ‘silentium magnum’para Fr/Br kembali beristirahat sembari merenung misteri yang dirayakan hari ini. Perintah baru terimalah; supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Jumat Agung
Jalan Salib dimulai pukul 08.30 WIB dan diadakan disekitar lingkungan komunitas Ponsa. Setiap perhentian Jalan Salib ditanggung oleh perwakilan kelompok yang telah dibagikan oleh sie liturgi dengan kreativitas dari masing-masing kelompok; puisi, narasi singkat, dll. Jalan salib ini dihadiri oleh beberapa umat lingkungan dan mahasiswa. Usai jalan salib para Fr/Br masuk kembali dalam keheningan, tanpa interaksi dengan sesama dan bahkan ada yang memilih untuk bermati raga pada hari ini. Sorak-sarai kegembiraan digerbang Yerusalem berubah menjadi teriakan tanpa ampun dikediaman Pontius Pilatus. “Salibkan Dia, Salibkan Dia, Dia bukan raja kami”. Oh betapa pilunya duka yang Kualami ini. Namun kasih-Nya takkan pernah jauh dari kita. Ibadat penciuman atau penghormatan Salib dimulai pukul 15.00 WIB dengan selebran Rm. Megi, SMM dan konselebran Rm. Wim, SMM serta petugas litugi dari tingkat III dan IV. Upacara penghormatan Salib berlangsung dengan khusyuk dan khidmat meskipun hujan deras mengguyur kota Malang dan sekitarnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat dan antusiasme umat untuk menhgadiri perayaan Ibadat pengormatan Salib pada hari ini. Dalam homilinya Rm. Megi, SMM mengatakan bahwa; seburuk apapun situasi hidup kita, sehancur apapun pengalaman kita dimasa lalu Allah tidak pernah ‘lari’ meninggalkan kita seorang diri menghadapinya. Ia hadir dan menemani kita untuk menyelesaikannya. Demikianpun Yesus, Allah tidak meninggalkan Dia seorang diri diatas kayu Salib. “Tiada Salib, itulah Salib” kata-kata St. Montfort ini kiranya membantu kita untuk menerima salib-salib kecil dalam hidup kita sebagai upaya dari kebersatuan dengan Yesus Sang Kebijaksanaan Yang Tersalib. Lantuman indah Passio mengantar umat untuk memaknai teks Injil yang dikumandangan dalam nada-nada indah oleh petugas passio. Usai ibadat penghormatan Salib, umat meninggalkan komunitas dalam keadaan tenang dan hening. Suasana samakin sepi dan tenang hingga esok. Tuhan, maaf bila sering kami melucuti-Mu dengan dosa yang tak terbilang banyaknya. Ampuni kami orang berdosa ini.
Sabtu Suci
Semarak Paska mulai terpancar. Pancarannya membakar semangat para Fr/Br dalam menyambut puncak misteri iman ini dengan berbagai macam persiapan. Pukul 08.30 WIB para Fr/Br mulai bekerja mempersiapkan segala sesuatu terkait perayaan nanti malam dan esok. Mereka dibagi ke dalam seksi-seksi perayaan paska 2024. Diantaranya sie PU menyiapkan kursi-kursi untuk umat, memasang lampu untuk penerangan, memotong rumput. Sie liturgi; melatih misdinar, mempersiapkan perlengkapan liturgi dan menyusun teks misa selama perayaan. Sie dekorasi; mendekorasi kapela. Sie komsumsi;menyiapkan menu makan malam untuk perjamuan paska bersama. Sie musik vokal dan instrumen; menyiapkan sound system dan melatih paduan suara untuk memeriahkan setiap perayaan Ekaristi selama pekan suci. Dan seksi-seksi lainnya yang turut berpartisipasi dalam menyiapkan segala keperluan terkait setiap perayaan pada pekan suci.
Perayaan Ekarisiti diadakan dua kali mengingat jumlah umat yang membludak. Umat yang dimaksud adalah para mahasiswa dari berbagai Universitas di Malang yang memilih untuk mengikuti perayaan Ekaristi selama pekan suci di Kapela Montfort Ponsa. Misa pertama dipimpin oleh Rm. Goris, SMM pada pukul 16.30 WIB dengan petugas liturgi dari OMM (orang muda Montfort). Misa kedua dipimpin oleh Rm. Wim, SMM pada pukul 19.30 WIB dengan petugas liturgi dari tingkat III dan IV. Pemberkatan lilin paska dilangsungkan disamping pintu masuk kapela dengan tujuan agar semua umat dapat melihat ritus pemberkatan tersebut sembari diajak untuk masuk dalam inti perayaan yang dirayakan hari ini; Kristus cahaya mulia. Dalam kegelapan malam dengan nyala lilin-lilin di tangan umat dilantunkan pujian paska oleh Rm. Wim sendiri. Dan setelahnya liturgi berjalan dengan khidmat dan anggun.
Disela-sela perayaan listrik pun padam, sehingga Rm. Wim dengan ekstra mengeluarkan suara saat homili. Beliau berpesan dalam homilinya untuk menjadi cahaya bagi sesama yang membutuhkan. Memancarkan kasih Kristus kepada orang-orang disekitar kita. Misa kedua seharusnya diperuntukkan untuk anggota komunitas, namun siapa sangka bahwa ada sebagian umat yang masih hadir dalam perayaan Ekaristi kedua ini. Karena jumlah umat yang hadir membludak maka setiap perayaan pekan suci dibantu oleh para Fr TOMM untuk membagi komuni. Usai perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan rekreasi bersama di ruang Van Kessel. Kegembiraan paska itu dirayakan dengan bermain kartu, iringan lagu dari gitar Fr Dellos dan Josi serta menyantap snak yang telah disiapkan oleh sie komsumsi. Tidak lupa pula menu makan malam paska yang dimasak oleh Fr Sadil, dkk yakni daging anj**g (RW), oh sungguh nikmat perjamuan ini! Rupanya amanat misa kamis putih masih dihayati oleh Br Marto dan Fr Ferdyn serta Fr Sadil dan partnernya dengan melayani meja kartu alias ‘kocok kartu’, hehehe. Dari mereka kita belajar bahwa melayani adalah ungkapan kasih dalam merawat hidup bersama. Rekreasi ditutup pukul 23.00 WIB.
Minggu Paska- Hari Raya Kebangkitan Yesus
“Hidup sebagai Alat Kebenaran-Nya (Rm 6:13)”. Perayaan Ekaristi dimulai pukul 08.00 WIB dengan selebran Rm. Hedi, SMM dan konselebran Rm. Goris, SMM, Rm. Wim, SMM, Rm. Megi, SMM dan Rm. Lodo, SMM serta petugas liturgi dari tingkat I, II dan III. Perayaan Ekaristi berlangsung dengan khidmat dan semarak lagu ‘ A Jubailant Song’ dari paduan suara Fr Allan dkk menambah kemeriahan sukacita Pasaka. Umat yang hadir tidak kalah banyaknya dengan perayaan-perayaan sebelumnya. Bahkan kursi-kursi yang disediakan oleh komunitas tidak dapat menampung jumlah umat yang hadir. Dalam homilinya Rm. Hedi berpesan untuk mencintai budaya kehidupan. Sebab Kristus telah menyelamatkan kita dari dosa dan kematian, sehingga kehidupan mestinya dijaga agar bernilai bagi sesama yang membutuhkan. Mari kita galakan budaya kehidupan dan menghindari budaya kematian. Usai perayaan Ekaristi diadakan foto bersama. Dan kemudian dilanjutkan dengan kerja bersama yakni mengembalikan kursi-kursi ketempatnya semula dan membersihkan lelehan lilin yang terjatuh dilantai dan kursi. Selanjutnya para Fr/Br diberi kesempatan mengunjungi kenalan dan umat dilingkungan untuk membagi kasih Kristus yang mengalir dari misteri Paska yang baru dirayakan. Pukul 16.00 WIB para Fr/Br tiba di komunitas dan aturan selanjutnya mengikuti jadwal umum liburan. Terima kasih. Berkah Dalem.
Fr. Herdi Making, SMM