“BERANI MENGAMBIL RESIKO”

ROMA, Italia – Pada Selasa, 9 Mei 2023, ketika Pastor Dwi terpilih sebagai Pemimpin Umum ke-23 Serikat Maria Montfortan, St. Louis-Marie de Montfort, pendiri Kongregasi ini, mungkin terbangun dari “tidurnya” dalam keadaan terkejutan, dan bersamanya, semua anggota Serikat ini yang telah “tertidur dengan harapan akan kebangkitan”. St Louis-Marie mungkin telah mencari di peta Google persis di mana Indonesia berada dan mencoba mengucapkan nama lengkap Pastor Yoseph Putra Dwi Darma WATUN, SMM yang kini menjadi penggantinya dalam animasi Kongregasi yang didirikannya pada tahun 1705 di Poitiers.

Sungguh tak terbayangkan pergerakan Roh Kudus dalam proses pemilihan Pemimpin Umum Serikat Maria ini. Pastor Luiz Augusto STEFANI, SMM akan segera menyelesaikan masa jabatan enam tahun pertamanya. Dia adalah Superior Jenderal pertama dari Amerika Latin. Tepatnya, dia berasal dari Brazil, sebuah negara yang hanya memiliki 4 Montfortians Brazil, ditambah sekitar lima misionaris yang berasal dari negara lain. Ketika Pastor Luizinho terpilih pada tahun 2017, beliau mengatakan bahwa wajah Kongregasi saat itu berubah. Ia mengatakan hal ini untuk menegaskan bahwa Pemimpin Umum Serikat ini bukan lagi dari Eropa, juga bukan dari Amerika Utara seperti yang terjadi selama ini. Sekarang, setelah enam tahun, Roh Kudus tampaknya ingin segera menunjukkan bahwa wajah Kongregasi ini juga dibentuk oleh sebuah benua besar, dari mana Pastor Dwi datang: Asia. Benua ini telah menyaksikan keberanian misionaris Montfortan dalam petualangan mereka untuk mewartakan Kabar Baik.

Montfortan dari Belanda mendarat di Indonesia pada tahun 1939. Ada masanya kehadiran misionaris Belanda ini diperkuat oleh Misionaris Montfort dari Amerika Serikat. Pendampingan calon lokal baru memberikan hasil yang nyata pada tahun 1995 ketika Fr. Ignatius Widodo ditahbiskan menjadi imam. Dia adalah buah pertama dari formasi yang dilakukan di Indonesia. Sekarang, menurut Echo Montfortain 554 Tahun 2023, Indonesia memiliki 74 imam, 7 bruder berkaul kekal dan sementara, 67 skolastik berkaul tetap dan sementara. Saat ini, 18 misionaris Indonesia sedang bekerja di luar negara asal mereka, dan beberapa bersiap untuk berangkat masing-masing ke Portugal, Belanda, Prancis, Kanada, dan Kolombia, belum lagi seorang misionaris yang sudah berada di Vietnam untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Itu akan bekerja di sana jika misi di Republik sosialis ini berkenan dibuka.

Para Montfortan di Indonesia melayani dalam administrasi Provinsi, menerima menjadi pembimbing rohani untuk berbagai organisasi gerejawi, menjadi pembina di dua seminari menengah keuskupan, tetapi juga pembina dalam komunitas para calon, komunitas postulan-novis, komunitas para skolastik. Ada banyak konfrater yang bekerja di paroki. Ada juga mereka yang tergabung dalam dua komunitas misionaris kategoris “à la Montfort”. Ada juga beberapa konfrater yang penuh perhatian untuk berbagi spiritualitas melalui Perkumpulan Maria Ratu Segala Hati yang anggotanya saat ini berjumlah lebih dari 300 orang.

Dalam situasi seperti itu, apakah entitas ini siap menyediakan seorang Pemimpin Umum untuk memimpin Serikat Maria ini? Siap atau tidak, kenyataan telah berbicara, dan inilah yang mengisi kami dengan harapan: bagaimana para “kapitulan” bisa mempercayai Pastor Dwi dan bagaimana Pastor Dwi berani mengatakan YA untuk menerima tugas yang sulit ini. Nampaknya para kapitulan dan Pastor Dwi sendiri sejalan dengan semangat kapitel ini yang mengambil tema: “Berani mengambil resiko untuk Tuhan dan kemanusiaan, kesetiaan kreatif kita”.

Tugas Pemimpin Umum yang baru dan dewannya di masa depan adalah sebagai berikut: untuk menemani para Misionaris Montfort agar, dalam kontak dengan dunia sekarang ini dan semua tantangannya, mereka minum dari sumber identitas karismatik mereka agar mereka dapat menjadi setia dan kreatif, seperti Montfortan masa kini yang mampu menurunkan “banjir api cinta murni yang harus dinyalakan Tuhan” di Gereja dan di dunia. Kata-kata Santo Louis-Marie de Montfort ini dalam Doa untuk Misionaris, no. 17, dikutip oleh Mgr. Rui Manuel SOUSA VALÉRIO, SMM, Uskup Militer Portugal, dalam homilinya saat memimpin “Misa Roh Kudus” yang meluncurkan proses pemilihan Superior Jenderal Serikat Maria yang baru. Untuk ini, Pastor Dwi dan timnya di Dewan Jendral harus memastikan bahwa seluruh Kongregasi memiliki keberanian untuk membuat pilihan berani demi masa depan.

Terima kasih kepada para Montfortan Belanda. Terima kasih kepada para Montfortan Amerika Serikat. Terima kasih Pastor Luizinho atas dedikasinya selama ini, terima kasih Pastor Dwi atas kesediaannya melanjutkan pelayanan ini. Bersama St. Louis-Marie de Montfort dan Beato Marie-Louise, kami berdoa: “Ah! Tuhan: Congrega nos de nationibus! Kumpulkan kami, satukan kami, agar nama-Mu yang kudus dan perkasa dilimpahkan segala kemuliaan” (DM 18).

Dolaa DHANUSH

Bagikan: