Malang, Indonesia – Para konfrater, kami sharingkan dinamika pertemuan animasi komisi spiritualitas dengan tema penghayatan, pendalaman dan penyebaran teladan hidup dan warisan rohani St. Montfort. Pertemuan ini berlangsung di Jaya Giri Malang, Jawa Timur, 28-30 Juli 2022. Peserta pertemuan ini berjumlah 63 orang yang berasal dari regio Kalimantan, Flores dan Jawa serta dari kelompok kategorial seperti Legio Maria, Gerakan Imam Maria (GIM), Kelompok Devosi Sabtu Pertama, OMK, OMM, Montfort Youth, PMRSH. Setiap kelompok kategorial ini mengirim utusannya. Legio Maria Kupang mengirim 2 orang utusan, Legio Maria senatus Malang 2 orang peserta, Legio Maria Pontianak 2 orang peserta, OMK Sintang 1 orang, PMRSH Bandung 2 orang, PMRSH Jakarta 2 orang, PMRSH Kapuas Hulu 3 orang, Montfort Youth Kapuas Hulu 3 orang, OMK Putusibau 1 orang, OMK lancing 1 orang, Legio Maria Pasuruan 4 orang, PMRSH Denpasar 1 orang, Legio Surabaya 4 orang, OMM 5 orang, KSM malang 10 orang, Kelompok Gerakan imam Maria dan Devosi Sabtu Pertam 2 orang beserta para imam utusan setiap regio baik utusan dari rumah misi maupun dari pastoral paroki.
Pertemuan dimulai Kamis 28 Juli 2022. Pertemuan ini diawali dengan doa Makhkota Kecil St. Perawan Maria pkl. 16.00. Sesi pertama ini diawali oleh pengarahan dari ketua komisi spiritualitas yaitu Rm. Goris Pasi, SMM tentang latar belakang pertemuan, tujuan pertemuan, harapan dan rekomendasi serta kerjasama yang dapat dikembangkan agar spiritualitasan dan warisan rohani St. Montfort didalami, dihayati dan disebarluaskan di masing-masing regio dan komunitas doa sesuai dengan konteks dan perutusan masing-masing orang. Untuk membuka cakrawala peserta pertemuan dilanjutkan dengan mendengarkan input dari Rm. Arnold Suhardi, SMM dan Rm. Ludovikus Ndona, SMM.
Rm. Arnold memberi input tentang spiritualitas St. Montfort. Rm. Arnold menekankan bahwa spiritualitas kristiani pada dasarnya bersumber dari relasi kasih Tritunggal Maha Kudus demikian juga dengan spiritualitas St. Montfort mengalir dari relasi Tritunggal Maha Kudus. Meski demikian kekhasan spiritualitas St. Montfort terletak dari pendalamannya secara istimewa akan misteri Inkarnasi Kristus dan peran kebudayaan Maria dalam tata keselamatan Allah yang melahirkan spiritualitas pembaktian diri kepada Yesus melalui Maria. Rm. Ludovikus Ndona, SMM memberi input mengenai penghayatan spiritualitas St. Montfort di Indonesia. Guna mewujudkan penghayatan spiritualitas ini Rm. Ludo menegaskan peran serta awam khususnya keaktifan dan inisiatif dari anggota PMRSH untuk mendalami dan menyebarluaskan semangat dan warisan rohani St. Montfort.
Sesi selanjutnya diisi oleh sharing pendalaman, penghayatan dan penyebaran sipiritualitas St. Montfort dari team Misi Menyeruai yang diwakili Rm. Ariston, team Misi Deo Soli yang disharingkan oleh Rm. Martin dan ditutup oleh model dan cara pendalaman dan penyebaran semangat St. Montfort dari komisi spiritualitas yang dibawakan oleh Rm. Goris, SMM. Guna menambah input bagi para peserta animasi spiritualitas bagian selanjutnya ialah mendengarkan sharing dari KSM Singapura yang dikenal MGI bersama Mas Adi dari Singapura vi zoom meeting. Sharing kemudian ditutup dengan sharing penghayatan dan penyebaran spiritualitas St. Montfort tim pastoral Paroki yang dowakili oleh 4 paroki yakni Paroki PIR Butong (Kalteng), Paroki Lebang (Kalbar), Paroki Putusibau dan Paroki Poco. Pada hari kedua pertemuan dilanjutkan dengan sharing dari kelompok kategorial seperti, PMRSH Flores oleh Rm. Ludo, PMRSH Kalimantan oleh Rm. Martin, PMRSH Jawa Barat oleh Rm. Jeje, PMRSH Jawa Timur oleh Rm. Lorens, Montfort Youth oleh Rm. Obeth dan Rm. Lukas dan pendamping orang muda Ngorang oleh Rm. Herman, SMM.
Sesi kedua sharing diawali oleh Montfort Youth Kalbar, OMM, Legio Maria senatus Kupang, Legio Komisium Surabaya, Legio Senatus Malang dan perwakilan dari Gerakan Imam Maria (GIM). Setelah sesi sharing dilaksanakan, para peserta pertemuan diajak masuk dalam kelompok yang terdiri dari 6 kelompok dengan beranggota 10 orang untuk melihat tantangan, peluang dalam menghayati, mendalami dan menyebarluaskan spiritualitas St. Montfort di zaman ini. Kemudian dilanjutkan dengan pleno. Setelah makan siang dan pleno para peserta dihantar ke Seminari Montfort untuk merayakan ekaristi bersama para frater skolastik untuk memperingati 75 tahun kanonisasi St. Montfort. Ekaristi dipimpin oleh Rm. Arnold Suhardi, SMM dan dilanjutkan dengan makan malam bersama di Taman Pieta Ponsa serta menyaksikan tampilan seni dari Montfort Youth, OMM, Para frater dan anggota PMRSH Kapuas Hulu. Kemudian peserta kembali untuk beristirahat di Rumah retret Jaya Giri pkl. 22.00.
Pada hari terakhir pertemuan animasi tanggal 30 Juli 2022 setelah misa dan sarapan pagi, pertemuan dimulai dengan diskusi berdasarkan kelompok kategorial untuk menemukan bentuk dan cara baru dalam menghayati, mendalami dan menyebarluaskan spiritualitas St. Montfort dan mengusulkan program dan bentuk kerjasama yang konkrit untuk mendalami, menghayati dan menyebarluaskan Spiritulitas dan warisan rohani St. Montfort. Peserta dibagi dalam 6 kelompok yakni: pertama, kelompok parokial dengan peserta; Pastor paroki/rekan dan perutusan paroki. Kedua rumah Misi: Menyeruai, Deo Soli, Ponsa dan Novisiat. Ketiga, PMRSH; pendamping dan anngota PMRSH. Keempat, Montfort Youth, OMM dan Rm. Goris, SMM. Kelima, Legio Maria dari setiap regio yang hadir dan keena, dari GIM (Gerakan Imam Maria). Setelah menemukan dan cara baru menyebarluaskan spiritualitas dan warisan rohani St. Montfort masing-masing melaporkan hasil diskusinya dalam pleno bersama yang dipimpin oleh Rm. Goris untuk membuat rekomendasi bersama dan selanjutnya ditutup dengan makan siang bersama.
Fr. Meggi Adon, SMM