Ruteng, 31 Mei 2025 — Suasana syukur dan sukacita melingkupi Kapela Komunitas Novisiat SMM Ruteng pada peringatan pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet. Dalam terang peristiwa iman itu, keenam frater novis Kongregasi Serikat Maria Montfortan (SMM) dengan tulus mempersembahkan hidup mereka lewat kaul pertama. Seperti Maria yang dengan penuh kerendahan hati datang membawa kabar sukacita kepada Elisabet, demikian pula para frater datang membawa persembahan diri mereka kepada Tuhan.
Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Pater Antonius Tensi, SMM, selaku Pater Provinsial, yang didampingi oleh sejumlah imam konselebran dari berbagai kongregasi religius. Di antara mereka, hadir pula Pater Luigi, utusan Generalat dari Roma, yang secara khusus datang menyaksikan dan mendukung langkah iman para frater. Dengan demikian, suasana misa menjadi khidmat dan penuh makna, terlebih dengan iringan merdu dari koor KBG Nazareth yang mengangkat semangat umat dalam nyanyian.
Mengusung tema: “Tuan, biarkanlah dia tumbuh” (Luk 13:8), upacara kaul ini menjadi simbol harapan dan permohonan agar benih panggilan yang ditanam hari ini tumbuh dalam tanah kesetiaan dan ketaatan. Liturgi menjadi sangat hidup dengan keterlibatan keluarga besar Montfortan; PMRSH bertugas sebagai lektor, sementara perwakilan dari Montfrot Youth (MY) dengan khidmat membawakan doa umat. Para frater yang sedang menjalani masa formasi turut melayani sebagai misdinar. Persembahan misa dibawa oleh KBG St. Montfort, menambah warna kekeluargaan dalam perayaan. Kehadiran keluarga besar para yubilaris, yang pernah menyatakan kaul di tempat yang sama, menambah kehangatan suasana. Mereka seolah menjadi saksi dan penyemangat bagi generasi baru yang tengah memulai perjalanan panggilannya.
Usai Ekaristi, seluruh undangan bergerak menuju aula komunitas di belakang kapela untuk mengikuti resepsi sederhana. Acara berlangsung meriah: ada lagu, drama pendek yang menghibur, dan tentu saja sajian makanan yang dinikmati bersama dalam suasana kekeluargaan.Yang paling mengundang decak kagum dan tawa sukacita adalah kejutan dari Pater Luigi dan Pater Haris. Bersama dua frater novis satu yang telah dipilih, mereka membawakan dua lagu: Ti Ringrazio dan Let It Be. Lagu tersebut tidak hanya membius hadirin dengan harmoni suara mereka, tetapi juga menggambarkan kebersamaan lintas usia, bahasa, dan budaya dalam satu semangat panggilan.
Pukul 17.00, acara ditutup dengan tarian bersama. Tarian tersebut menggambarkan sukacita iman dan rasa syukur. Kemudian, para anggota komunitas Novisiat SMM Ruteng dengan sigap merapikan kembali ruangan, menandai akhir dari sebuah hari penuh rahmat dan kegembiraan. Hari itu, keenam frater bukan hanya mengucapkan kaul. Mereka menanamkan diri dalam tanah kebun Tuhan, dan seluruh komunitas pun menyaksikan—dalam iman dan doa—pertumbuhan mereka ke depan.
Fr. Mario Sato