MALANG – Saudara-suadari terkasih, semoga sukacita natal senantiasa mewarnai segala aktivitas. Kali ini kami akan membagikan kisah seputar natal 2023 dan tahun baru 2024 dari rahim Ponsa. Kami sebetulnya hendak menceritakan semua hal terkait dengan peristiwa natal dan moment pergantian tahun. Namun, kata-kata kami sepertinya tak cukup untuk melukiskan semua kisah indah yang dialami setiap konfrater di Ponsa ini. Di sini, kami hanya menceritakan secara umum akan segala hal yang berkaitan perayaan natal tahun 2023 dan tahun baru 2024 di seminari PONSA ini.
Antara (Persiapan) UAS dan Persiapan Natal
Masa ujian. Konfrater sekalian, sejak tanggal 11 desember 2023 para frater PONSA mengikuti Ujian Akhir Semester. Ujian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua minggu yang berakhir pada 22 desember 2023. Perlu untuk diketahui bahwa ada tiga model ujian yang dilakukan, yakni ujian lisan, tertulis dan dalam bentuk paper. Berhadapan dengan model ujian seperti ini, para frater, mau tidak mau, suka tidak suka, harus pandai membagi waktu untuk belajar mempersiapkan diri mengikuti ujian tertulis dan lisan serta untuk mengerjakan paper UAS yang diberikan oleh para dosen.
Harus diakui bahwa wajah berkerut sedikit banyak mewarnai hidup para frater selama masa-masa ujian. Ini tentu bisa dimaklumi mengingat ujian menjadi medan untuk bertempur dengan soal-soal ujian. Pertanyaan besar di kepala para frater sebelum ujian atau saat belajar ialah bagaimana model soal ujian yang akan diberikan oleh para dosen? Apakah materi kuliah yang saya pelajari ini akan muncul di saat ujian? Dari pertanyaan-pertanyaan seperti ini, para frater terpacu untuk belajar tanpa kenal lelah. Di pagi hari, pada pukul 4.00 WIB (tidak seperti biasanya) ada para frater yang sudah bangun untuk belajar. Ini tentu pengalaman yang luar biasa yang mesti tetap dipertahankan tidak hanya saat-saat sebelum ujian tetapi juga di waktu-waktu lain.
Puji Tuihan, proses ujian berjalan dengan lancar, meski kami belum mengetahui hasil akhir dari ujian tersebut. Tetapi, yang pasti bahwa kami bisa mengerjakan semua soal ujian dengan baik, dan bisa mengumpulkan paper ujian tepat pada waktunya. Saat ini kami sedang menunggu hasil akhir dari apa yang telah kami kerjakan. Semoga saja bisa mendapatkan nilai yang memuaskan sesuai dengan usaha dan perjuangan kami masing-masing.
Masa persiapan Natal. UAS berakhir dua hari sebelum perayaan natal. Artinya, hanya dua hari pula, menjadi waktu untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan perayaan natal. Dalam waktu yang sesingkat itu, kami begitu cekatan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyukseskan perayaan natal 2023. Kami bekerja sama untuk menyukseskan perayaan natal. Kami bekerja sesuai dengan pembagian dari Anggota PIR. Fr.Herwin sebagai ketua seksi dekorasi bergerak cepat bersama para anggotanya mendekor ruangan dan lorong-lorong PONSA. Indah dan sungguh indah. Pernak-pernik natal memberi keindahan tersendiri dan sekaligus menyapa anggota komunitas untuk bergembira menyambut kedatangan Tuhan.
Selanjutnya, Fr. Rey sebagai ketua seksi PU bersama anggotanya, dengan semangat yang membara membersihkan seluruh komunitas. Ada frater yang memotong rumput, membersihkan jendela dan lorong-lorong rumah, serta membuat kandang natal. Bruder Marto, SMM sebagai kepala arsitek kandang natal, merancang dan sekaligus membuat kandang natal dalam tempo waktu satu hari. Dia cukup bersemangat melakukan pekerjaan tersebut. Dia dibantu oleh Fr. Riris, Fr. Rey, Fr. Ferdin, Fr, Sadil dan Fr. Wens. Fr. Wens dan Fr. Rey memiliki kemampuan dalam proses desain interior kandang natal. Adapun para frater yang lainnya bekerja sesuai dengan pos-pos kerja yang telah dibagikan oleh Sie PU. Singkat cerita, kami semua bekerja dan bergerak bersama dalam semangat persaudaraan untuk menyukseskan acara atau perayaan natal.
Perayaan Natal
Malam Natal, Minggu, 24 Desember 2023. Perayaan malam natal dilaksanakan dua kali. Misa pertama dikhususkan untuk umat, terutama bagi para mahasiwa di kota Malang ini. Misa ini dimulai pada pukul 17.00 WIB. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Romo Denny, SMM dan yang membawakan renungan atau homili ialah Romo Goris, SMM. Sementara yang menjadi penanggungjawab untuk petugas liturgi mulai dari anggota koor, misdinar sampai dengan lector ialah anggota Orang Muda Montfort (OMM). Sedikit cerita bahwa anggota OMM ini telah bergabung menjadi anggota Legio Maria sehingga membentuk dua presidium baru, yakni Presidium Maria Bunda Perjalanan dan Presidium Maria Wanita Ekaristi. Mereka cukup antusias mengikuti pertemuan yang dilaksanakan setiap minggu di tengah kesibukan kuliah. Di natal kali ini, mereka terlibat aktif dalam mempersiapkan koor. Mereka, di bawah bimbingan Fr. Firman, SMM melakukan latihan koor natal selama kurang lebih satu minggu. Alhasil, mereka kemudian bisa membawakan lagu-lagu misa dengan baik. Apalagi didukung oleh suara merdu mereka masing-masing yang membuat misa malam natal terasa khidmat.
Misa pertama malam natal dihadiri oleh banyak umat. Semua tempat duduk yang telah disiapkan di luar kapela hingga di lorong komunitas dipadati oleh umat, terutama mahasiswa. Mereka begitu antusias menyambut kedatangan Sang Juruselamat. Seorang mahasiswa yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang yang mengikuti perayaan ini, mengatakan begini: “Saya merasa senang karena bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti perayaan malam natal di seminari ini. Selama ini, saya jarang ke Gereja dengan pelbagai alasan. Namun, kali ini saya disadarkan oleh Tuhan supaya hadir dan mau menyambut kedatangan-Nya ke tengah dunia ini. Saya berterima kasih kepada seminari ini yang telah menyediakan waktu dan untuk melakukan misa khusus untuk umat dan mahasiswa.” Apa yang dikatakan oleh saudara kita ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas seminari PONSA ini, karena bisa membuka ruang bagi mahasiswa untuk bisa merayakan ekaristi menyambut kedatangan Tuhan.
Selanjutnya, Misa kedua, yang dikhususkan untuk anggota komunitas PONSA dimulai pada pukul 20.00 WIB. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Romo Ludo, SMM. Dalam perayaan ini, ada banyak umat yang juga hadir karena tidak mendapatkan tempat pada misa pertama. Dalam misa malam natal ini, epifani wajah anggota komunitas PONSA begitu ceriah dan penuh sukacita. Seorang frater, sebut saja Fr. Tino, SMM berkomentar demikian: “Kita harus bersukacita menyambut kedatangan Sang Juruselamat. Sukacita, bukan terutama karena kita bisa merayakan natal, tetapi karena peristiwa Agung di mana Tuhan mau datang, menyapa kita, dan mau bergaul dengan kita para pendosa ini. Kita harus bersukacita karena Dia mau bergaul dengan kita yang terjatuh ke kubangan dosa. Ketika kita jatuh, Dia mau hadir dan mengulurkan tangan-Nya, lalu mengangkat kita dan membuka jalan bagi kita menuju kepada Allah”.
Setelah perayaan ekaristi, anggota komunitas PONSA melanjutkan acara malam kekeluargaan. Semua aggota komunitas berkumpul di ruang Van Kessel. Acara ini, dipandu oleh Fr.Vigo, SMM dan Fr.Lion, SMM yang adalah dua MC kocak dan keren. Dalam acara bersama ini, kami melakukan tukar kado bersama. Acara malam tukar kado ini merupakan sesuatu yang baru yang dilaksanakan di seminari PONSA ini. Setiap Frater dan Bruder mendapatkan masing-masing 1 kado yang dipilih secara acak sesuai dengan keinginannya. Acara tukar kado ini, pertama-tama bukan tentang apa isi kadonya, melainkan soal bagaimana kita berbagi sukcita dan kasih sayang kepada sesama konfrater.
Ketika saya bertanya kepada seorang konfrater (Fr. Donis, SMM) tentang makna kado natal, dia menjawab begini: “Kado natal bukan perkara besar dan kecilnya kado itu. Kado natal menjadi simbol yang mengungkapkan semangat saling berbagi kepada sesama, rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama. Dalam kado natal, kita sebetulnya hendak menegaskan bahwa kita ini satu, satu keluarga yang mengalami sukacita besar karena Tuhan telah datang untuk kita. Karena itu, kita harus mengembangkan nilai-nilai positif dalam hidup bersama kita.” Apa yang dikatakan oleh Fr. Donis memang benar adanya. Sebab, ketika kami berkumpul bersama di ruang Van Kessel iklim kegembiraan dalam semangat kekeluargaan sungguh-sungguh terasa dan dirasakan oleh masing-masing konfrater.
Nuansa sukacita, gembira, dan bahagia mewarnai semesta acara malam kekeluargaan ini. Kami saling berbagi cerita dalam canda dan tawa yang membuat kami semakin mengalami dan merasakan arti semangat kekeluargaan yang dilandasi oleh semangat cinta kasih. Acara ini berlangsung hingga pukul 23.00 WIB. Setelah itu, kami semua beristirahat malam guna mempersiapkan diri untuk perayaan hari raya natal.
Hari Raya Natal, Senin 25 Desember 2023.
Sebelum perayaan ekaristi hari raya natal, kami melakukan ibadat meriah (laudes) di kapel seminari. Ibadat ini dipimpin oleh Romo Wim, SMM. Setelah ibadat, kami sarapan pagi bersama. Dan tepat pada pukul 8.00 WIB perayaan ekaristi dimulai dan pimpin oleh Romo Wim, SMM. Para frater dan bruder menjadi penanggungjawab untuk semua petugas liturgi dalam perayaan ini. Perayaan ekaristi ini dihadiri oleh banyak umat. Kehadiran banyak umat mengungkapkan kerinduan terdalam mereka untuk merayakan karya Agung Tuhan yang mau datang ke tengah-tengah umat-Nya.
Setelah perayaan ekaristi, kami berjabat tangan sambil mengucapkan selamat natal kepada konfrater dan kepada semua umat yang mengikuti perayaan hari raya natal ini. Hal yang cukup menggembirakan setelah perayaan ekaristi ini ialah kami dizinkan untuk mengunjungi atau melakukan visitasi natal kepada keluarga dan kenalan kami di Malang ini. Para Frater dan bruder menggunakan kesempatan ini untuk mengunjungi keluarga, umat dan kenalannya. Sedangkan para Romo juga mengunjungi rumah umat, kenalan serta para donatur. Dalam kesempatan ini, kami hendak membawa sukacita natal ini kepada sesama, tidak hanya kepada sesama anggota komunitas saja. Acara visitasi ini berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Dan, pada malam harinya, kami kembali berbagi sukacita di ruang rekreasi.
Kami berekreasi bersama sambil berbagi cerita tentang perjumpaan dengan keluargaan dan kenalan masing-masing. Dalam rekreasi bersama ini, kami bermain kartu bersama yang dibagi ke dalam dua kelompok dan teman-teman yang lain menonton berita dan film action di TV. Bagi Fr. Ari dan Fr. Ertus, bermain kartu menjadi momen melepas penat sekaligus menjadi momen untuk melayani konfrater. Fr. Ari sering kali berkata “Aku hidup untuk melayani”. Kata-kata itulah yang memacu semangat Fr. Ari untuk selalu menjadi pelayan meja (membagikan kartu) selama permainan kartu berlangsung. Sementara Fr. Ertus berkomentar demikian: “perlu disadari bahwa dalam bermain kartu bersama, setiap putaran menjadi pengalaman seru yang menggabungkan strategi, keberuntungan, dan ketegangan, menciptakan momen yang tak terlupakan.” Komentar Fr. Ertus ini memiliki pesan bahwa bermain kartu menjadi momen untuk berpikir secara kritis, belajar untuk menciptakan strategi dan menjadi saat di mana kita belajar untuk bekerja sama dengan teman se-tim. Dari sini, kita bisa memahami bahwa ternyata bermain kartu bukan hanya sekadar untuk rekreasi melainkan kesempatan untuk belajar, belajar tentang kapabilitas diri dalam berpikir.
Selanjutnya, kesempatan untuk mengunjungi keluarga dan kenalan tidak hanya pada tanggal 25 desember saja. Pada tanggal 26 dan 27 desember, kami masih diberi kesempatan untuk melakukan visitasi natal. Sehingga pada hari-hari ini, rumah PONSA terasa sepi. Kami mengunjungi keluarga kami masing-masing di Malang ini. Semoga perjumpaan dengan keluarga, kenalan, dan donatur memberi semangat baru untuk anggota komunitas Ponsa.
SETELAH BERAKHIR…
Good Bye 2023 & Welcome 2024! Selama dalam lingkaran momen ini barang tentu bermacam cerita telah dijepret dan diabadikan semua dalam ingatan atau mungkin dalam diary kita. Kita patut bersyukur dan berterima kasih atas Penyelenggaraan-Nya dalam hidup kita sepanjang 2023. Tentu ada banyak suka dan duka, namun satu hal yang pasti bahwa kita tidak berjalan sendiri melewati badai kehidupan ini, bersama Maria kita dihantar menuju pelabuhan abadi yakni Putranya, serta kehadiran para konfrater sebagai saudara dan support system dalam perjalanan panggilan ini. 2024 sudah di pelupuk mata, mari kita menyambutnya dengan ‘harapan’ bahwa 2024 akan memberi banyak warna dalam perjalanan kita masing-masing untuk menghayati ikrar penyerahan diri kita kepada Yesus Kristus Sang Kebijaksanaan Abadi melalui Maria, ratu dan ibunda kita.
31 Desember 2023
Malam tutup tahun menjadi begitu menarik ketika sie acara dan rekreasi mengadakan acara nobar perjalan Ponsa di 2023 dalam video singkat berdurasi 8 menit dan perlombaan kuis untuk para frater dan bruder. Kegiatan ini berlangsung di ruangan Van Kessel pukul 20.30 WIB. Frater Vigo, selaku ketua sie acara dan rekreasi memberikan beberapa instruksi selama dalam proses perlombaan kuis ini. soal-soal yang dijabarkan pun berbicara seputar hidup St. Montfort, para Montfortan Indonesia, filsafat dan teologi. “jadinya klop,hehehe.” Akan tetapi, sebelum memulai acara inti ini, sie acara meminta kesediaan romo Goris untuk memberi sambutan. Dalam sambutannya, romo Goris menggarisbawahi perihal harapan. Baginya, mimpi-mimpi kecil yang ada pada diri akan terus menggerakan kita ke depan. Dan yang menggerakan kita adalah harapan itu sendiri. “kendatipun harapan itu hanya 1% terwujud, dan 99% kemungkinan tidak terwujud, kita tetap berharap. Dan pada saatnya, harapan itulah yang membuat kita terus bergerak”, kata romo Goris. Sekurang-kurangnya, apa yang dikatakan oleh beliau memberi isyarat bahwa kita perlu optimis dalam hidup. Hal lain, kita mesti terus berjalan sambil berharap agar mimpi-mimpi kecil itu terwujud. Kalau disandingkan, Goenawan Mohamad juga mengatakan, “jangan-jangan Tuhan menyisipkan harapan bukan pada nasib dan masa depan, melainkan pada momen-momen kini dalam hidup yang sebentar, tapi menggugah, mungkin indah.”
Setelah sambutan romo Goris selesai, sie acara juga meminta kesediaan anggota PIR (Pengurus Inti Rumah) untuk menyampaikan kesannya. Frater Rey sebagai perwakilan dari anggota PIR memberi kesan bahwa semangat pesaudaraan, kerja sama tim dan kekeluargaan begitu tampak dalam komunitas Ponsa. “terima kasih atas semuanya itu”, katanya sambil menutup sambutannya. Acara berikutnya adalah lomba kuis. Sie acara dan rekreasi memutuskan pembagian kelompok dalam perlombaan kuis berdasarkan kelompok cuci piring. Semua frater mengiyakan instruksi seksi. Kurang lebih setengah jam diisi dengan acara ini. hingga akhirnya, juri mengumumkan juara lomba kuis. Juara I diraih oleh S2 (memang sudah paten!). Juara II ditempati oleh kelompok lima (Fr. Vio, dkk.), juara III diraih oleh kelompok satu (Fr. Rey, dkk.), kelompok dua (Fr. Jacob, dkk.) berada di posisi IV, dan juara V diterima oleh kelompok empat (Fr. Herdi, dkk.) serta juara VI diraih oleh kelompok tiga (Fr. Marlon, dkk-yang sabar yah…). Semua kelompok mendapat hadiah. “yang juara terakhir tetap tenang karena ada hadiah juga untuk kalian. Kalian harus berterima kasih ke ekonom karena masih bermurah hati untuk kalian”, demikian frater Vigo mengejek.
Pukul 23.46, lagu Jay-jay Nam masih didengungkan dengan khidmat oleh romo Wim di dalam kapela Montfort. Ia dipercayakan menjadi pemimpin adorasi tutup tahun. para romo, frater dan bruder lainnya ikut bernyanyi bersamanya. Di tengah momen khusyuk itu, terdengar di luar biara bebunyian kembang api dan petasan. Bebunyian itu tidak hanya seperti lonceng pergantian tahun, tetapi juga menghidupkan pengalaman masa lalu saat merayakan tahun baru bersama keluarga. Kembang api dan petasan menjadi atribut hiburan yang dipakai untuk menikmati kebersamaan dalam momen itu.
Adorasi tutup tahun berakhir pukul 23.55. Lima menit tersisa membuat para frater dan bruder was-was sambil berlari menuju halaman depan Ponsa. “supaya momennya dapat!” bisik seorang frater ke temannya. Bebunyian kembang api dan petasan bermunculan dari berbagai arah ketika waktu telah menunjukkan pukul 00.00 WIB. Salah seorang frater berbisik, “apakah kita tidak punya kembang api?” Semenit setelah itu, bruder Jonsy, frater Evan dan frater Charol menyalakan kembang api. Percikan-percikan api tampak begitu indah saat itu. Semua anggota komunitas jadinya bengong, sambil suara sorak mengiringi bebunyian kembang api tersebut. Di momen yang sama, para frater dan bruder bersalaman satu sama lain sambil memohon maaf untuk semua kesalahan yang telah dibuat. “welcome 2024”, teriak frater Largus.
Boleh dikata, halaman depan Ponsa dirasa sebagai tempat kenangan melepaskan tahun 2023. Setelah acara di halaman depan selesai, para frater dan bruder lekas berarak ke garasi lama untuk memulai lagi acara yang baru, yaitu joget bersama. Waktu satu jam menjadi kesempatan berharga untuk joget bersama. “sekaligus melepas penat, bukan?” Rasa syukur dan sukacita atas pergantian tahun dirayakan dengan meriah. Pukul 01.30, acara joget bersama usai.
Setelah Berakhir…
Momen berakhirnya tahun 2023 tidak berarti berakhir pula mimpi-mimpi yang masih ada di tahun 2023, bukan? Mimpi-mimpi yang masih tertanggal di tahun 2023 akan diambil lagi dan mudah-mudahan tahun 2024 terwujud. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Romo Goris tadi bahwa harapan itulah yang memampukan setiap orang untuk terus bergerak sambil menggenggam erat mimpi-mimpi itu. Pada tanggal 1 Januari 2024, para frater dan bruder memulai ibadat pagi pada pukul 09.00 WIB. Dan kemudian, para frater dan bruder melakukan silahturahmi ke keluarga, sahabat dan kenalan sampai pukul 17.00 WIB. Perayaan misa HR Bunda Allah dilaksanakan pada pukul 18.00 WIB, bertempat di kapela Montfort. Banyak juga umat yang ambil bagian dalam perayaan misa ini. Setelah misa usai, para frater dan bruder mengadakan pose bersama. Rutinitas di hari pertama tahun 2024 ditutup dengan rekreasi bersama. Itulah bermacam cerita yang mewarnai komunitas Ponsa selama momen tutup tahun dan tahun baru. “Tetapi harus ingat yah… Tahun 2023 memang telah berakhir, tapi kita tidak boleh mengakhiri mimpi-mimpi kita. Teruslah berharap, dan jangan pernah lupa melibatkan Tuhan dalam setiap usaha dan rencana kita. Salam dari Ponsa. Berkah Dalem Gusti.
Fater Sekolastik