This Free Medical Service is a collaborative activity of the two congregations, SMM and SJMJ as a form of cooperation in the parish of Santo Montfort PIR Butong. This free medical social service was motivated by two celebrations, namely gratitude for the 200th anniversary of the founding of the SJMJ Congregation in the world. The theme of the 200th anniversary is: “Becoming Brothers” Sub-theme: The SJMJ Congregation is called to build brotherhood in a world that is hurting. This year also the World QMS Congregation pays attention to mission areas in Asia and Oceania. The mission year's themes are: Rise and Shine; Montfort In Asia and Oceania. To summarize the two themes, a new theme was formed, namely, Rise up and be a brother to the injured.
This social service aims to give attention to the sick and suffering, as has been inherited by Saint Montfort and Fr. Matias Wolf SJ, the founders of the SJMJ congregation. A committee consisting of members of the parish council, OMK, THS THM parish, and parishioners has been formed since early March. Preparations are getting more intense after the Easter celebrations. Medicines were collected by the Jakarta Provincial SJMJ Sisters and the SJMJ Lay Association. This social service is open to the public not only for Catholics but also for Muslims, Kaharingan, GKE, and others. The medics involved were two doctors from the Bentang Pambelum Hospital in Palangka Raya (the diocesan hospital), nurses from the nuns, and health workers from the PIR Butong Health Center.
A delegation of health workers from Jakarta and Palangkara Raya was greeted in a lively manner in the courtyard of the Santo Montfort Parish Church on 27 May 2022. People from the Bajawa tribe performed the Jai sebagai ungkapan selamat datang dan bergembira atas kehadiran rombongan tenaga kesehatan ini. Pengobatan dilakukan di dua hari yaitu tanggal 28 Mei di aula Gereja Stasi Butong dan tanggal 29 Mei di Aula Paroki Santo Montfort PIR Butong. Ada 517 umat yang datang berobat. Sesepuh dari kampung Butong mengatakan bahwa kegiatan ini mengingatkan mereka akan apa yang dibuat oleh para pastor misionaris dulu. Dulu banyak umat yang mau masuk Katolik karena tertarik dengan pelayanan yang dilakukan oleh para misionaris dalam hal pengobatan dan bantuan makanan. Semoga ini menjadi awal kebangkitan umat untuk lebih mencintai iman dan bersemangat dalam kehidupan menggereja. Umat Butong sangat antusias dengan kegiatan ini. Hal ini terungkap dari tarian penyambutan yang dilakukan oleh umat sebelum kegiatan pengobatan dilakukan. Ritus adat potong pantang juga diberikan kepada rombongan tenaga kesehatan sebagai ungkapan tanda sembutan baik mereka akan kegiatan ini.
Pastor paroki dalam sambutannya menekankan pentingnya bangkit untuk menjadi saudara bagi orang yang terluka dan menderita. Setelah kita mengalami kesembuhan, mari kita bangkit dan menjadi saudara bagi yang terluka. Suster Teresa, SJMJ selaku dewan provinsi SJMJ Jakarta berjanji bahwa kegiatan ini akan berkelanjutan untuk menyapa seluruh umat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Sedangkan Bapak Paning Ragen (Kades Bukit Sawit) dalam sambutan pembukaan kegiatan baksos ini mengatakan bahwa kegiatan ini sungguh menjawab kerinduan umat akan pengobatan yang memadai bagi terciptanya masyarakat yang sehat. Dia melanjutkan bahwa Gereja Katolik selalu menjadi inpirasi dalam memberikan perhatian kepada orang kecil yang ada di desa Bukit Sawit.
This treatment activity is currently being continued by the parish health section in collaboration with THS THM to provide free medical treatment for people in company camps and remote stations who have not yet received health services.
Fr. Frumens, SMM