BWOGA-CHIOGGIA, Burundi – Pada hari Minggu tanggal 11 Desember 2022, Minggu ketiga Adven, yang disebut “Minggu Sukacita”, Serikat Maria Montfortan, pada umumnya, dan Delegasi Jendral Francophone Africa (DGAF), pada khususnya, diadakan dalam kegembiraan yang besar, bersama dengan Gereja lokal Burundi, telah menyambut Montfortian Burundi pertama ke dalam imamat.
Memang, setelah studi filosofisnya di Kisangani (DR Kongo), Pastor François NSHIMIRIMANA, SMM memiliki pengalaman Novisiat di Montfort/Meu (di Prancis) dengan 4 promosi dari DGAF, termasuk dua rekan Burundi (Diakon Eric MANIRAKIZA, SMM yang dalam misi di Prancis, dan Frater Mayor MANIRAMBOGOYE, SMM belajar di PNG) dan dua orang Kongo (Pastor Ephrem KULONDWA, SMM yang ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 6 November, dan Frater Bienvenu LUKINU, SMM yang masih belajar teologi di PNG).
Setelah tahap novisiat ini, P. François pergi ke Gitega/Burundi untuk studi teologinya selama empat tahun setelah itu dia kembali ke Kisangani di mana dia melakukan pastoral selama enam bulan dan tiga bulan lagi untuk persiapan Kaul Kelal dan ditahbiskan daikon.
Namun dari tangan Mgr. Bonaventure NAHIMANA, Uskup Agung Gitega, Diakon François menerima imamat yang membuatnya menjadi orang Burundi pertama yang ditahbiskan sebagai imam Montfortan. Nyatanya, P. François adalah Montfortan kedua yang ditahbiskan di Burundi, di paroki Montfortan Marie, Fille de Nazareth/ Bwoga-Chioggia, setelah P. Elisée KAMBALE, yang saat ini menjadi vikaris di paroki yang sama.
Akhirnya, setelah Misa pertamanya di Burundi, P. François akan kembali ke Kisangani dimana dia sudah memiliki misi yang menunggunya. Marilah kita terus berdoa untuk perjalanan imamatnya.
Hiduplah Yesus dalam Maria, hiduplah misi Montfortan di dunia!
Kepada Yesus melalui Maria!
Frater Emmanuel KWASIA, SMM